Katakan Tidak Pada Rokok



Gue ga ngerti sama para perokok, apakah oksigen udah terlalu mainstrem buat dihirup ?

Bukan rahasia umum lagi kalo orang-orang di sekitar kita itu perokok. Mulai dari lingkungan kampus, tempat-tempat umum, bahkan di lingkungan terdekat kita; keluarga.

Gue kuliah di jurusan olahraga, tapi bukan berarti disana ngga ada perokok. Ada, banyak juga lagi. Dari luar doang keliatannya ga ada yang ngerokok, soalnya emang ga boleh ngerokok di kawasan kampus gue. Temen-temen tongkrongan gue juga ga kalah banyaknya yang ngerokok, gue pun berusaha mengingatkan mereka

percakapan dengan temen 1
gue       : bro, lo baca kan tulisan merokok itu membunuhmu ?
teman 1 : baca
gue       : trus kenapa lo masih ngerokok ?
teman 1 : justru itu gue ngerokok
gue       : lho kok ?
teman 1 : iya merokok kan membunuhmu, sebelum merokok membunuh gue, gue isep dia duluan biar
               dia ga bisa membunuh gue lagi
gue       : oh iye ye

percakapan dengan teman 2
gue       : eh bro, lo tau ga sih penelitian menyebutkan bahwa rokok yang lo isep setiap batangnya
               mengurangi jatah umur lo 11 menit ?
teman 2 : tau
gue       : trus kenapa lo masih ngerokok ?
temen 2 : selow aja, hidup dan mati itu urusan Allah, bro
gue       : oh iye ye

percakapan dengan teman 3
gue       : bro, lo ngerokok ga takut mati apa ?
teman 3 : engga
gue       : lho kok engga ?
teman 3 : kalo mati tinggal nyalain lagi, repot amat
gue       : oh iye iye

Entah gue yang terlalu pinter apa temen gue yang lebih pinter

yYng bisa kita ambil dari percakapan diatas adalah hidup dan mati itu urusan Allah.
Eh eh bukan itu deng, yang bisa diambil adalah bahwa semua perokok sebenarnya tau bahaya seputung rokok. Data yang dirilis Global Adult Tobacco Survey (GATS) menyatakan 86 % orang dewasa percaya bahwa rokok dapat menyebabkan penyakit serius (14 % mungkin pura-pura gatau). Tapi nyatanya 67,4 % pria dan 2,7 % wanita di indonesia tetap merokok. Data tersebut benar dan terpecaya, gue dapatkan itu setelah gue googling di yahoo.

Rokok itu bagaikan pisau bermata 2. Disatu sisi dia membunuh si pengguna rokok itu sendiri, disisi lain dia membunuh orang yang tidak merokok; yang hanya menghirup asapnya.

Menurut gue sih boleh-boleh aja merusak tubuh diri sendiri tapi ga boleh ngerusak tubuh orang lain. Misalnya ada yang suka merusak tubuhnya dengan sering makan junk food, ada yang suka minum alkohol, ada juga yang suka minum betadine, bensin, baygon, dan macem-macem lah. Itu sih bebas terserah lo mau merusak tubuh lo kaya gitu, bodo amat lah, kenal juga kagak.

Gue sendiri suka merusak tubuh gue dengan makan-makanan yang pedas. Udah sakit perut juga, kalo di rumah ada bakso nganggur, ga lengkap kalo makannya ga pake sambel. Orang indonesia banget pokoknya

Jadi menurut gue, boleh aja lo ngerokok, asalkan asepnya ditelen juga. itu.

Industri rokok mungkin emang memberikan pemasukan yang besar bagi negara Indonesia, tapi sebenarnya dampak kerugian tidak langsungnya lebih besar lagi. Dampak kerugian tidak langsungnya itu contohnya biaya buat penyembuhannya kelak, berkurangnya produktivitas, warga miskin makin miskin, yang jomblo makin jomblo dan masih banyak lagi kerugiannya.

Pertama kali temen-temen gue yang ngerokok itu rata-rata adalah ajakan temen, biar keren atau coba-coba lalu ketagihan. Peran yang gakalah pentingnya menjadi biang bertambahnya perokok adalah iklan. Iklan di televisi atau reklame yang terpampang besar di jalan-jalan.

Harus diakui iklan-iklan rokok di tv emang keren dan kreatif. Slogan-slogannya pun sangat bermakna kaya misalnya talk less do more, my life my adventure, nggak ada loe nggak rame, dll. Andai aja iklan sosis sekreatif itu mungkin perokok berkurang dan bakal banyak yang jadi pesosis.

Hebatnya iklan rokok itu padahal di setiap iklannya mereka ga pernah menunjukkan sebatang rokok pun dan diakhir iklan juga ditulis jelas-jelas "merokok membunuhmu". berbeda 180 derajat dengan iklan sosis (entah mengapa yang terlintas di pikiran gue iklan sosis), iklan sosis ditampilin banget produknya, dimakan oleh atlet peraih sea games, pemain bola, boyband trus udah di bilangin juga kalo sosis itu lebih sehat, lebih bergizi tapi tetep aja kalah pamor sama iklan rokok. Padahal iklan rokok di tv udah dilarang penayangannya oleh pemerintah sebelum jam 21.30. Jadi iklan rokok boleh ditayangkan hanya setelah jam itu

Gue salut sama wali kota Bandung, Ridwan Kamil. waktu itu gue nonton di koran, Ridwan Kamil melarang bertenggernya reklame-reklame iklan rokok di kota Bandung. seharusnya ini bisa ditiru oleh walikota-walikota lainnya.

"uang rokok" kata yang sudah umum di masyarakat.
"nih pak, ada uang rokok buat bapak..." ucapan yang biasanya dikeluarkan setelah seseorang di tolong oleh orang lain. nggak ada masalah berarti sama penggunaan uang rokok sih cuma kata-kata yang sudah menjadi budaya masyarakat seakan mengisyaratkan semua orang itu perokok. lagian kan ada juga yang ga perokok. Seharusnya kata-katanya tuh diganti "nih pak, ada uang sosis buat bapak" seenggaknya kan konotasinya positif, lebih sehat, lebih bergizi.

Tahun lalu gue mengikuti sebuah turnamen futsal di depok yang di sponsori oleh produk rokok. Gue sebut inisialnya aja ya produknya, yaitu yang depannya M, belakangnya D, huruf keduanya I, huruf ketiganya L.
Namanya turnamen futsal harusnya kan buat menyehatkan badan, eh pas technical meeting setiap tim yang telah mendaftar diberikan 3 bungkus rokok secara cuma-cuma.

Pas tim gue disebut ama bapak-bapak, gue maju dan diberikan rules pertandingan, jadwal pertandingannya, dan dengan tersenyum tanpa dosa, bapak itu memberikan 3 bungkus rokok. Segores senyum yang dibaliknya punya arti "eh dek cepet-cepet mati yah kamu" hih.

Tanpa pikir panjang gue bakar rokok itu. "bakar" dalam arti bakar yang sesungguhnya


Buat para perokok gue punya sedikit tips buat berhenti merokok. Tips yang mungkin sangat amat tidak berguna. Coba deh sebelum ngerokok kasih tai kucing di ujung sumbunya, saat lo isep, mungkin itu nanti bisa menimbulkan efek trauma yang mendalam.

Tips lainnya yaitu sibukkanlah diri lo. Kalo ada waktu luang coba cari kesibukkan biar lo ga punya waktu buat merokok, contohnya sibukkan diri lo buat belajar tutorial hijab di internet. Dijamin.

Sebenarnya waktu terbaik untuk berhenti merokok adalah sebelum memulainya. Jadi buat lo yang belom merokok jangan coba-coba atau ngerasa bakalan keren dengan rokok. Percaya deh merokok ga membuat lo keren. lo bisa aja kok keren tanpa rokok. Contohnya bisa diliat dalam diri gue, gue ga merokok tapi tetep keren (yang mau muntah, ditahan dulu ya).

hari ini, 31 mei adalah hari tanpa tembakau sedunia. selamat hari tanpa tembakau sedunia! semoga semua orang merayakannya dan ngga ada yang merokok untuk hari ini, kalo bisa sih buat seterusnya.

"siapapun yang ada diatas sana, selamatkan paru-paru kami yang tidak bersalah ini dari asap rokok"
Previous
Next Post »
2 Komentar
avatar

paling engga enak jadi perokok pasif
gak nikmatin apa apa kena getahnya

Balas
avatar

betul. enak sendiri, sakitnya ngajak-ngajak

Balas