Best Films You Probably Missed in 2017

Mungkin tulisan ini agak terlambat mengingat sekarang udah memasuki akhir januari 2018. Maafkanlah, kemalasan ini terlalu sering mengambil alih. It’s been quite a while I didn’t write, I feel like I have to write something on my blog, Since I read book less and watch film more, there will be much of writing about film in the time ahead, I guess. So this become the first writing I finished in 2018.
Menurut catatan Letterbox gue, baru segini film 2017 yang gue tonton. Follow me on Letterbox if you have one, click here
Every year we were blessed with many great movies that inspired us, look after our time in solitude, made us think, made awareness of some issues that ever happened in our world, or it just plain to entertain us. Not exception for 2017. In 2016, as the best I have La La Land, The Nice Guys, Sing Street, Hidden Figures, Lion, Snowden, Hacksaw Ridge, Deadpool and so forth. And here, this was my attempt to draw up a list of the films which took most of my attention and probably the best I, personally, watched in 2017 and probably will work for you too. If you have your own preference I didn't mention below, feel free to write in comment column.

1. The Babysitter

kaya gini nih babysitter-nya
Setelah orang tuannya pergi ke luar kota, Cole (Juda Lewis) ditinggal berduaan aja Bee (Samara Weaving), babysitternya yang hot itu. Bee ini orangnya lucu, suportif melawan bully terhadap Cole, tahu banyak geeky things, orang yang menarik buat diajak hang out, bisa dibilang tipe babysitter ideman sejuta umat. Cole was told by his friend that kind of babysitter likes to have sex when the host is sleeping, so Cole kept awake at midnight, and find out something more than that.

The Babysitter juga termasuk film horror, namun sedikit banyak dibumbui komedi. Mirip Home Alone tapi lebih sadis dan gory. Saran gue kalo mau nonton film ini jangan baca review/sinopsisnya, apalagi nonton trailernya. Jangan deh, karena spoiler banget.


2. Bad Genius

Bad Genius menceritakan orang Genius yang bad. Lynn yang diperankan oleh Chutimon Chuengcharoensukying (tutup mata Anda, dan eja namanya. Kalo bisa gue beliin cendol segerobak) adalah gadis genius yang lugu, baik hati dan senang berbagi, termasuk berbagi jawaban ujian. Awalnya dia cuma ngasih contekan ke satu sahabatnya, lama-lama customernya bertambah, bertambah, dan bertambah lagi. Dan tentunya jawabannya tidak diberikan dengan cuma-cuma. Memberikan contekan pun menjadi bisnis yang profitnya ga kalah dengan bisnis ayam geprek.


Thai film ini ceritanya cukup kuat dan meyakinkan, pengarahan visual dan sound effect-nya sangat baik, menciptakan banyak momen menahan-napas buat penonton. Bukan karena ada yang kentut, tapi atmosfernya itu yang menegangkan. Nonton orang pada nyontek aja deg-degan dah. Moral value yang bisa didapat dari film ini adalah: Kids Zaman Now harus bisa berinovasi mencari cara-cara mencotek yang efektif. Tinggalkanlah cara-cara klasik, sebab guru-guru sekarang pun semakin pintar untuk menangkap Anda.

3. Get Out
when u know besok udah senin

Kalau lo pernah takut-takut pas pertama kali mau ketemu mertua, tenang, lo ga sendiri. Seorang fotografer berkulit Chris (Daniel Kaluuya) juga merasakannya, ketika ia diajak pacarnya Rose (Allison William) yang berkulit putih itu mengunjungi orang tuannya. Chris semakin ragu karena Rose belum pernah menceritakan hubungan antar ras yang mereka jalani. Hubungan beda zodiak aja kadang ga direstui mertua, apalagi beda ras. Karena hubungan mereka sudah sampai ke tahap serius, Chris pun memberanikan diri untuk mengunjungi rumah orang tua Rose yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Ternyata mertuanya itu ga se-rasis yang dia pikirikan sebelumnya. “Alhamdulillah, deh” kata Chris. Tapi kian lama ia menetap di rumah mertua, ia makin sadar kalau ada sesuatu yang aneh di rumah itu.


Oke gua akan berhenti di situ. Karena kalau lo tau banyak tentang jalannya cerita, nanti bakal mengurangi kejutan-kejutan yang ada. Plotnya bener-bener ga ketebak. Film ini bergenre horror. Apa berarti Chris akan dihantu penunggu rumah mertuanya itu? Oh tidak. Horror, engga melulu harus ada setan. Tapi tetap, film ini bisa memberikan nuansa yang membuat bulu kuduk dan bulu-bulu yang lainnya merinding.

4. Detroit

Di Indonesia ada tragedi Mei 1998, Di Amerika ada Detroit 1967. Keduannya sama-sama kerusuhan yang berangkat dari perbedaan ras. It's a well depiction of real horrifying incident about the cruel reality of racism from white police officer to the black community that ever happened in Detroit.

Menurut gue agak kelamaan sih durasi film ini tapi ceritanya cukup powerful, intense, dan emosional yang bakal bikin gregetan banget sama para orang-orang rasis itu. Kalau lo gatau ada kejadian apa aja atau bagaimana akhir dari peristiwa Detroit mungkin itu akan membuat lo bisa lebih menikmati film ini.

5. Kingsman: the Golden Circle

Kalau lo menikmati sequel kingsman yang pertama, lo bakal suka yang kedua ini. Mungkin ga sebaik yang pertama, tapi tetep aja dari awal aja kita bakal disuguhi adegan laga penuh aksi dan senjata berteknologi tingkat tinggi. Dari opening scene aja kita akan langsung menonton tokoh utama berantem dan kejar-kejaran dengan fight choreography dan cinematography yang aduhai.

Masih melanjutkan sequel pertamanya, Eggsy, agen mata-mata dari Badan Intelijen International yang berpusat di Inggris dan punya misi untuk menyelamatkan dunia. Karena sedang berada di masa keruntuhannya, Badan intelijen ini meminta bantuan sekutunya di Amerika, organisasi serupa yang dipimpin oleh Champagne (Jeff Bridges), Tequila (Channing Tatum) and Ginger Ale (Halle Berry). Dengan semangat bersatu kita teguh, mereka bersatu buat menjatuhkan Poppy (Julianne Moore), ibu-ibu bandar narkoba tapi benci dengan narkoba.

6. Lady Bird

Ini mungkin satu film di 2017 yang gue suka, bahkan sebelum gue menonton filmnya. Gue udah merasakan kesuksesan film ini dari respons-respons positif oleh kritik maupun dari penonton biasa. Ditambah lagi tokoh utamanya itu artis favorit gue, Saoirse Ronan.

Jangan mengharapkan cerita yang plot twist atau kejutan-kejutan dalam film ini karena ya emang ceritanya se-biasa itu, tentang gadis remaja dalam usaha menemukan jati dirinya, bagaimana ia mengatasi keinginan yang terhalang oleh keadaan, hubungan persahabatan, dan yang paling utama ditawarkan adalah hubungan antara anak dan ibu. Yang membuat film ini spesial bisa jadi adalah perpaduan para cast yang meyakinkan serta dialog-dialog dan agrumen yang terasa natural, jujur dan nyata, sehingga membuat ceritanya begitu dekat dengan kehidupan kita.

7. Baby Driver

Baby (Ansel Elgort) kalau kuliah pasti tipe mahasiswa yang kupu-kupu. Ia ga banyak bicara, mendengarkan musik sepanjang waktu, dan suka membuat musik dari percakapan orang-orang yang disekitarnya. Dibalik ke-introvertannya itu, ternyata ia adalah supir komplotan kriminal. Mau tak mau ia harus melakukannya karena punya hutang dengan bos kriminal, doc (Kevin Spicey). Lalu di sebuah café, ia bertemu dengan Debora (lily James), pramusaji cantik yang menyenangkan, ramah, imut dan lucu (yang cuma ada di film-film), dan membuat Baby terbuai oleh cinta seketika serta membuatnya ingin mencari duit dengan cara yang lebih halal.

This movie is such a perfect harmonization between the breathtaking of crime-action and the beauty of romance-musical covered by pretty catchy songs in almost every scenes. It has great soundtrack, fantastic cast, and so much fun and this reminded me of Ryan Gosling’s Drive.

8. The Killing of Sacred Deer

Haunting sound in every scenes, emotionless yet surprisingly funny characters, great camera-shot, all come together make one brilliant psychological horror movie. Not gonna jump-scaring you or scare the shit out of you, but it's gonna make you tense and feel the mystery right from the beginning until the minute it ends. I won't tell you the brief synopsis because believe me, just like how I watched it, it's better you don't know any single thing about the movie, so you won't know where the movie will bring you to and keep the mystery alive.

9. The Big Sick

 

Watched this without any expectation and ignorance of the actresses and director, it turns out to be my favorite film of 2017. Formula romantic-comedy kan sebenarnya itu-itu aja: boy meets girl, get together, something happens, and bla-bla-bla. Sama aja kaya film ini. Ide awalnya sebenarnya sederhana, cuma orang Pakistan yang jatuh cinta sama cewek Amerika. Tapi terhalang oleh budaya Pakistan dan orangtua yang orthodox dan status quo. Sesimpel itu ide utamanya.

Kalau aja ide utama itu ga dieksekusi dengan baik, pasti ini film ga bakal jauh kaya sinetron-sinetron Indosiar. Namun karena penulisan dan cast-nya sangat baik ditambah kedekatan cerita dengan tokoh utama, Kumail Nanjani, yang lebih kurang berdasarkan kisah nyatanya, sempurnalah hasilnya. Gue merekomendasikan buat orang yang nyari hiburan santai dan lagi nggak pengin banyak mikir. Alur cerita yang mengalir, simple, banyak momen menyentuh dan emosional, karakter-karakter yang unik, dan jokes-jokes yang petjah banget, jadilah film ini worth every minute of your goddamn time!


Previous
Next Post »
0 Komentar