wakwaw! Ketemu lagi nih sama gue setelah sekian lama ga
posting. udah lama juga ga nulis di blog, terakhir nulis waktu
itu presidennya masih SBY, pas nulis lagi presidennya udah ganti Jokowi.
merasa berdosa banget sebenarnya gue melewatkan 1 bulan tanpa menulis 1 postingan pun. padahal gue udah bilang ke diri gue sendiri bahwa setiap bulannya minimal gue harus posting 1 tulisan ke blog. ya maklumlah manusia memang tempatnya salah dan khilaf
Salah satu faktor gue ga sempet untuk nulis di blog adalah
karena sibuk. gue harus kerja rodi (baca : kuliah) dari senin ampe sabtu. belum lagi gue harus latihan sepak bola di hari senin dan rabu. belom lagi gue harus mengerjakan tugas. belom lagi gue harus menyapu, mengepel lantai, mencuci baju, jemur pakaian dan masih banyak lagi kerjaan gue (gue mahasiswa apa pembantu rumah tangga sih ?)
gue libur cuma hari minggu. sibuk banget kan ? nah makanya itu, saking sibuknya, kadang gue napas aja sampe lupa. huft.
faktor lainnya yang membuat gue tidak mengeluarkan postingan adalah karena malas!
sesibuk-sibuknya mahasiswa pasti masih punya waktu luang, apalagi gue masih semester 1.
sesibuk apasih sebenarnya mahasiswa semester 1 ?
ya jadi faktor sibuk itu adalah kedok untuk menutupi kemalasan gue. sebenarnya waktu mah ada aja, tapi pas waktu itu ada, pikiran gue "ah capek nulis besok aja deh", trus besoknya bilang "besok aja deh", besoknya bilang "besok aja deh", terussssss ampe pak haji udah pulang dari mekah tetep aja bilang besok.
karena kejadian ini, gue pergi bertapa di bawah air terjun niagara untuk mencari wangsit dan melakukan riset tentang penyebab mengapa blogger malas untuk menulis.
Dan inilah 6 penyebab blogger malas menulis
1. Kurangnya Motivasi
setiap tindakan yang kita lakukan pasti didasari oleh motivasi. misalnya ketika lo menjalani dunia perkuliahan, motivasinya adalah agar mendapatkan gelar sarjana. ketika lo mencopet, motivasinya adalah agar mendapatkan banyak uang, dan lainnya.
nah lo harus tau motivasi lo nulis itu untuk apa, karena yang gue liat dari blog temen-temen gue yang udah-udah, mereka yang posting tanpa tujuan atau cuma copy-paste artikel orang, tidak bertahan lebih dari 1 tahun.
2. Kurangnya persiapan amunisi
jika kita ingin menulis tentunya kita harus mempersiapkan amunisinya.
apa itu amunisinya ? amunisinya ya materi-materi yang akan kita sampaikan.
dari mana materi-materi itu didapat ? ya dari membaca.
kalau lo mau menulis cerita horror banyak-banyak ah lo baca cerita horor, begitupun kalo lo mau menulis cerita cinta, banyak-banyaklah membaca cerita cinta.
memang kalau bicara tentang menulis itu tidak akan bisa dilepaskan dengan membaca. ibaratnya bacaan itu adalah benang, sedangkan tulisan itu adalah sebuah baju. jika ingin membuat baju berarti kita harus mengumpulkan banyak benang
intinya semakin banyak membaca, semakin mudah menulis.
bahkan, Allah SWT menurunkan ayat al Quran kali pertama yaitu berbunyi IQRA, yang artinya bacalah!
catet! tumben-tumbenan tuh gue ngomong keren... *kibas rambut* *padahal botak*
3. Terlalu sering buka media sosial
|
thanks to uploader |
Tidak bisa dipungkiri lagi, socmed sudah menjadi bagian
dalam kehidupan sekarang. Belakangan ini memang socmed sangat digemari oleh
masyarakat terutama remaja. Dengan socmed ini kita bisa berkomunikasi dengan
siapa saja. bisa berinteraksi tanpa memikirkan jarak, waktu, dan tempat.
namun terlalu sering bermain social media, bisa menghambat
produktivitas.
Bentar-bentar buka facebook, bentar-bentar buka twitter,
bentar-bentar buka path, bentar-bentar buka sikit joss!
Kalau udah begitu,
kapan mau nulisnya?
4. Kurang waktu sendirian
“menulis adalah mencecap kesendirian; terjun ke ruang batin kita yang paling dalam” Franz Kafka
Menulis adalah kegiatan yang membutuhkan kesendirian, gabisa
rame-rame. Kalo mau rame-rame, maen bola aje sono.
Maksud gue adalah, kita suka banget pasti
nongkrong-nongkrong atau bahasa kerennya hang out lah. entah hang out bareng
pacar, hang out bareng temen, atau hang out bareng pacarnya temen.
memang hang out itu juga penting, bisa buat mencari inspirasi-inspirasi
tapi di batesin waktu buat hang out, misalnya seminggu sekali atau sebulan
sekali, jangan tiap hari. Jangan sampe hang out mengganggu waktu menulis
berilah waktu untuk diri lo mengetikkan tuts keyboard di depan layar laptop
5. Tidak ada inspirasi atau ide
Inspirasi dan ide adalah hal yang esensial dalam menulis. Bukan hanya dalam hal menulis inspirasi diperlukan. seorang pelukis, musisi, pelawak atau siapapun butuh inspirasi untuk berkarya.
“mau nulis apaan, ide aje gue gapunya” ujar salah seorang teman
Biarkan kang Ernest Hemingway yang menjawab
“jika anda mengalami kesulitan pada saat akan memulai menulis, buka jendela lebar-lebar dan lihatlah sejauh mungkin. Dunia dan semua isinya serta kehidupan kita adalah sumber cerita dan setiap peristiwa adalah sebuah keajaiban”
Yang bisa kita ambil dari kata-kata Hemingway adalah ide itu ada dimana-mana!
Inspirasi tidak serta merta datang begitu saja. dia tidak seperti jelangkung, yang datang tak dijemput, pulang tak diantar. Inspirasi harus dijemput! Dijemput gimana ? naek ojeg ? tentu bukan.
Untuk menjemput inspirasi kembali lagi ke poin nomor 2, perbanyaklah amunisi dengan banyak membaca buku atau bisa juga dengan berjalan-jalan keluar atau menjadikan curhatan teman menjadi bahan untuk nulis atau apalah terserah lo, tiap-tiap orang punya cara yang berbeda dalam mencari inspirasi.
6. Sedang Mengalami Writer’s Block
writer's block ini sebenarnya mirip-mirip dengan tidak ada inspirasi tadi ya. Menurut Wikipedia “Writer’s block adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan menulis sebagai profesi, dimana seorang penulis kehilangan kemampuan untuk menghasilkan karya baru…”
kalau sudah terjangkit penyakit ini biasanya penulis menjadi malas atau engga mood untuk melanjutkan tulisannya.
Semua penulis pasti pernah merasakannya. Jangankan penulis pemula dan abal-abal kayak gue, penulis professional pun merasakan writer’s block. Perbedaannya penulis professional punya cara mereka sendiri untuk menghadapi masalah ini, sedangkan penulis pemula biasanya langsung menghentikan tulisannya.
Gue pernah mengikuti talkshow bersama Bernard Batubara, salah seorang penulis yang produktif dalam berkarya, dia mengatakan begini “saya orang yang tidak percaya dengan mood, mood itu mitos dan kebenaran untuk orang-orang yang malas berusaha. Jadi, saya tidak pernah beralasan berhenti menulis hanya karena tidak ada mood”
beda lagi dengan penulis senior Eka Kurniawan dalam menanggapi writer’s block, dalam menyikapi ini Eka Kurniawan merujuk pada sebuah pepatah lama: sedia payung sebelum hujan. Jadi menurutnya cara terbaik menghindari writer’s block adalah dengan persiapan yang memadai. paling tidak ada 3 hal yang harus ia ketahui sebelum menulis: permasalahan yang hendak di tulis, perkembangan permasalahan tersebut, dan tentu saja bagaimana menyelesaikan permasalahan itu.
Yup…itulah beberapa riset yang gue temukan setelah gue bertapa dibawah air terjun Niagara. Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga setelah membaca ini, gue dan kalian semua khususnya para blogger, bisa semakin produktif dalam menulis. Salam super!