Tour de Malang


tanggal 17 oktober lalu gue baru aja pergi ke Malang. Gue kesana untuk membela kampus gue pada turnamen sepakbola brawijaya national championship.

Sejatinya gue belom pernah ke Malang, jadi gue cukup antusias juga ketika dipercaya oleh ukm bola untuk berangkat ke Malang. 

Gue dan tim berangkat dari Depok jam 1 Pagi di hari jumat dan tiba di Malang atau tepatnya di Kota Batu sekitar pukul 7 pagi di hari minggu. Berarti 28 jam dihabiskan buat duduk manis di bis.

kami menginap di sebuah home stay yang ukurannya lumayan besar, cukup untuk 18 orang. letaknya diapit oleh 2 gunung yang besar (agak ambigu si nih).jadi, kalo kita keluar home stay trus menghadap barat bakal terlihat gunung panderman, sedangkan kalo menghadap timur, gue juga gatau namanya, pokoknya ada gunung juga.

disana itu adem bener. walaupun mataharinya panas tapi udaranya sejuk. maklum norak, anak jakarta kan biasanya panas-panasan. mungkin kalo di jawa barat, kota batu itu ibaratnya puncak kali ya.

baru jam 7 sampe, jam 1 nya kami udah harus bertanding. kebayang deh tuh capeknya kaya gimana


kedua tim siap memasuki lapangan. sebelum masuk lapangan, wasit sempat memeriksa kuku-kuku pemain dan kuku yang panjang harus digunting dulu. lebay banget, emang eke maenannya cakar-cakaran apa. grrrr


saat melawan Undip

ini sesi foto sebelum pertandingan. gue dipercaya pelatih untuk menjadi starting line-up. gue tidak bermain dengan maksimal alhasil gue diganti di babak pertama. pffftt

sesi foto saat pertandingan ke 2 melawan Unesa

keesokan harinya kami harus menjalani pertandingan lagi. kembali, gue menjadi starting line-up. kali ini permainan gue lumayanlah, ga buruk-buruk amat. tapi gue juga harus digantikan di babak ke 2 gara-gara cedera.

gue cedera karena, gue lagi megang bola nih, trus direbut sama musuhnya, anggaplah namanya toto. saat bola direbut, kaki gue ketendang ama toto. berhubung keadaan tim lagi kalah dan gue belom mandi, gue pun kesel. gue kejar bola itu, lalu menghantam kaki si toto.

Priiiiitt! wasit meniup peluitnya tanda pelanggaran. memberikan kartu kuning ke gue

dia tersungkur. gue juga. saat tabrakan itu betis gue malah ketarik dan keram. gue harus dirawat medis, sedangkan dia bisa langsung main lagi. kampret emang.
gue pun tidak bisa melanjutkan pertandingan, dan sampe balik ke home stay gue harus jalan pincang-pincang,

pesan moral dari kejadian ini : jika kamu berusaha melukai orang, maka kamulah yang akan terluka

si toto pasti lagi cekikikan nih kalo baca ini




ketika gue mengeluarkan jurus elang membelah lautan

seluruh pemain beserta pelatih. kalo mau cari gue, gue yang berdiri jinjit :)

priiiiittt...priiiittt....priiiiiitt! peluit panjang dibunyikan. kami kalah.

meskipun kami kalah, kami tetep gak menang.
kami gagal juara di turnamen ini, tapi gue selalu inget : 
"kegagalan adalah kegagalan-kegagalan lain yang tertunda keberhasilan yang tertunda."
cuma ada satu kegagalan yang tidak jadi keberhasilan, yaitu gagal ginjal. kalo gagal ginjal buru-buru ke dokter deh lo.
memang kami tidak membawa uang dan piala. tapi kami membawa banyak pengalaman berharga dan menambah jam terbang yang nilainya lebih penting dari nilai material
semoga di turnamen-turnamen berikutnya gue masih dipercaya oleh pelatih untuk masuk tim dan bisa ngangkat piala. amin.






6 Penyebab Blogger Males Nulis


wakwaw! Ketemu lagi nih sama gue setelah sekian lama ga posting. udah lama juga ga nulis di blog, terakhir nulis waktu itu presidennya masih SBY, pas nulis lagi presidennya udah ganti Jokowi.

merasa berdosa banget sebenarnya gue melewatkan 1 bulan tanpa menulis 1 postingan pun. padahal gue udah bilang ke diri gue sendiri bahwa setiap bulannya minimal gue harus posting 1 tulisan ke blog. ya maklumlah manusia memang tempatnya salah dan khilaf

Salah satu faktor gue ga sempet untuk nulis di blog adalah karena sibuk. gue harus kerja rodi (baca : kuliah) dari senin ampe sabtu. belum lagi gue harus latihan sepak bola di hari senin dan rabu. belom lagi gue harus mengerjakan tugas. belom lagi gue harus menyapu, mengepel lantai, mencuci baju, jemur pakaian dan masih banyak lagi kerjaan gue (gue mahasiswa apa pembantu rumah tangga sih ?)

gue libur cuma hari minggu. sibuk banget kan ? nah makanya itu, saking sibuknya, kadang gue napas aja sampe lupa. huft.

faktor lainnya yang membuat gue tidak mengeluarkan postingan adalah karena malas!
sesibuk-sibuknya mahasiswa pasti masih punya waktu luang, apalagi gue masih semester 1. 
sesibuk apasih sebenarnya mahasiswa semester 1 ?

ya jadi faktor sibuk itu adalah kedok untuk menutupi kemalasan gue. sebenarnya waktu mah ada aja, tapi pas waktu itu ada, pikiran gue "ah capek nulis besok aja deh", trus besoknya bilang "besok aja deh", besoknya bilang "besok aja deh", terussssss ampe pak haji udah pulang dari mekah tetep aja bilang besok.

karena kejadian ini, gue pergi bertapa di bawah air terjun niagara untuk mencari wangsit dan melakukan riset tentang penyebab mengapa blogger malas untuk menulis.

Dan inilah 6 penyebab blogger malas menulis

     1.  Kurangnya Motivasi
 gif from here
setiap tindakan yang kita lakukan pasti didasari oleh motivasi. misalnya ketika lo menjalani dunia perkuliahan, motivasinya adalah agar mendapatkan gelar sarjana. ketika lo mencopet, motivasinya adalah agar mendapatkan banyak uang, dan lainnya. 

nah lo harus tau motivasi lo nulis itu untuk apa, karena yang gue liat dari blog temen-temen gue yang udah-udah, mereka yang posting tanpa tujuan atau cuma copy-paste artikel orang, tidak bertahan lebih dari 1 tahun.

     2.  Kurangnya persiapan amunisi
gif from here

jika kita ingin menulis tentunya kita harus mempersiapkan amunisinya. 
apa itu amunisinya ? amunisinya ya materi-materi yang akan kita sampaikan.
dari mana materi-materi itu didapat ? ya dari membaca.

kalau lo mau menulis cerita horror banyak-banyak ah lo baca cerita horor, begitupun kalo lo mau menulis cerita cinta, banyak-banyaklah membaca cerita cinta. 

memang kalau bicara tentang menulis itu tidak akan bisa dilepaskan dengan membaca. ibaratnya bacaan itu adalah benang, sedangkan tulisan itu adalah sebuah baju. jika ingin membuat baju berarti kita harus mengumpulkan banyak benang

intinya semakin banyak membaca, semakin mudah menulis.

bahkan, Allah SWT menurunkan ayat al Quran kali pertama yaitu berbunyi IQRA, yang artinya bacalah! 

catet! tumben-tumbenan tuh gue ngomong keren... *kibas rambut* *padahal botak*

        3. Terlalu sering buka media sosial
thanks to uploader

Tidak bisa dipungkiri lagi, socmed sudah menjadi bagian dalam kehidupan sekarang. Belakangan ini memang socmed sangat digemari oleh masyarakat terutama remaja. Dengan socmed ini kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja. bisa berinteraksi tanpa memikirkan jarak, waktu, dan tempat.

namun terlalu sering bermain social media, bisa menghambat produktivitas. 
Bentar-bentar buka facebook, bentar-bentar buka twitter, bentar-bentar buka path, bentar-bentar buka sikit joss! 
Kalau udah begitu, kapan mau nulisnya?

         4.  Kurang waktu sendirian
pict from here

“menulis adalah mencecap kesendirian; terjun ke ruang batin kita yang paling dalam”  Franz Kafka

Menulis adalah kegiatan yang membutuhkan kesendirian, gabisa rame-rame. Kalo mau rame-rame, maen bola aje sono.
Maksud gue adalah, kita suka banget pasti nongkrong-nongkrong atau bahasa kerennya hang out lah. entah hang out bareng pacar, hang out bareng temen, atau hang out bareng pacarnya temen.

memang hang out itu juga penting, bisa buat mencari inspirasi-inspirasi
tapi di batesin waktu buat hang out, misalnya seminggu sekali atau sebulan sekali, jangan tiap hari. Jangan sampe hang out mengganggu waktu menulis
berilah waktu untuk diri lo mengetikkan tuts keyboard di depan layar laptop
       
         5.  Tidak ada inspirasi atau ide
pict from here


Inspirasi dan ide adalah hal yang esensial dalam menulis. Bukan hanya dalam hal menulis inspirasi diperlukan. seorang pelukis, musisi, pelawak atau siapapun butuh inspirasi untuk berkarya.

“mau nulis apaan, ide aje gue gapunya” ujar salah seorang teman

Biarkan kang Ernest Hemingway yang menjawab

“jika anda mengalami kesulitan pada saat akan memulai menulis, buka jendela lebar-lebar dan lihatlah sejauh mungkin. Dunia dan semua isinya serta kehidupan kita adalah sumber cerita dan setiap peristiwa adalah sebuah keajaiban”

Yang bisa kita ambil dari kata-kata Hemingway adalah ide itu ada dimana-mana!
Inspirasi tidak serta merta datang begitu saja. dia tidak seperti jelangkung, yang datang tak dijemput, pulang tak diantar. Inspirasi harus dijemput! Dijemput gimana ? naek ojeg ? tentu bukan.

Untuk menjemput inspirasi kembali lagi ke poin nomor 2, perbanyaklah amunisi dengan banyak membaca buku atau bisa juga dengan berjalan-jalan keluar atau menjadikan curhatan teman menjadi bahan untuk nulis atau apalah terserah lo, tiap-tiap orang punya cara yang berbeda dalam mencari inspirasi.

        6.  Sedang Mengalami Writer’s Block
gif from here

writer's block ini sebenarnya mirip-mirip dengan tidak ada inspirasi tadi ya. Menurut Wikipedia “Writer’s block adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan menulis sebagai profesi, dimana seorang penulis kehilangan kemampuan untuk menghasilkan karya baru…”
kalau sudah terjangkit penyakit ini biasanya penulis menjadi malas atau engga mood untuk melanjutkan tulisannya.


Semua penulis pasti pernah merasakannya. Jangankan penulis pemula dan abal-abal kayak gue, penulis professional pun merasakan writer’s block. Perbedaannya penulis professional punya cara mereka sendiri untuk menghadapi masalah ini, sedangkan penulis pemula biasanya langsung menghentikan tulisannya.

Gue pernah mengikuti talkshow bersama Bernard Batubara, salah seorang penulis yang produktif dalam berkarya, dia mengatakan begini “saya orang yang tidak percaya dengan mood, mood itu mitos dan kebenaran untuk orang-orang yang malas berusaha. Jadi, saya tidak pernah beralasan berhenti menulis hanya karena tidak ada mood”

beda lagi dengan penulis senior Eka Kurniawan dalam menanggapi writer’s block, dalam menyikapi ini Eka Kurniawan merujuk pada sebuah pepatah lama: sedia payung sebelum hujan. Jadi menurutnya cara terbaik menghindari writer’s block adalah dengan persiapan yang memadai. paling tidak ada 3 hal yang harus ia ketahui sebelum menulis: permasalahan yang hendak di tulis, perkembangan permasalahan tersebut, dan tentu saja bagaimana menyelesaikan permasalahan itu.

Yup…itulah beberapa riset yang gue temukan setelah gue bertapa dibawah air terjun Niagara. Semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga setelah membaca ini, gue dan kalian semua khususnya para blogger, bisa semakin produktif dalam menulis. Salam super!