Review buku : Spring in London




Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu sejak dulu. Sampai sekarang aku belum mengatakannya karena… yah, karena berbagai alasan. Dan alasan utamanya adalah karena aku takut.
                Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kau berikan?
                Apakah kau akan menerima pengakuanku?
                Apakah kau akan percaya padaku?
                Apakah kau akan menatapku seperti ini?
                Tersenyum padaku seperti ini?
                Atau apakah justru kau akan menjauh dariku?
                Meninggalkanku?
                Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Entah bagaimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu.
                Jangan pergi dariku.
                Tetaplah di sisiku.
               
Spring In London adalah novel keempat dari Ilana Tan. Seri terakhir dari seri 4 seasons yang sebelumnya sudah terbit lebih dahulu, Summer In Seoul, Autumn In Paris, dan Winter In Tokyo.

Sebenarnya saya sudah membaca novel ini 2 tahun yang lalu. Tapi 2 tahun lalu saya belum tertarik dalam dunia kepenulisan dan blog ini juga belum dilahirkan. Berhubung sekarang saya lagi liburan dan punya banyak waktu luang, saya memutuskan untuk membaca ulang sekaligus menulis review singkatnya. Ya hitung-hitung buat nambah postingan di blog hehe

Jo In-Ho atau bisa dipanggil Danny Jo adalah seorang artis tampan dari Korea Selatan. Selain dunia model, dia juga sedang berusaha melebarkan sayapnya menjadi sutradara video musik. Karena kesibukkannya itu, ibunya mengganggap Danny tidak sempat untuk bersosialisasi dengan wanita, yang membuat ibunya tidak pernah menyerah untuk mengenalkan Danny dengan anak perempuan sahabatnya, atau saudara perempuan kenalannya.

Suatu hari Danny Jo diminta untuk membintangi video musik dari temannya, Jung Tae-Woo. Syutingnya sendiri akan dilakukan di London. Yang menjadi lawan main dari Danny adalah seorang wanita Jepang keturunan Indonesia, Naomi Ishida.

Anehnya, Naomi selalu menghindar dari Danny seakan Danny adalah seekor kecoa terbang. Danny berpikir Naomi membenci atau tidak menyukainya, tapi lambat laun ia tahu bahwa Naomi bukan hanya menghindarinya tapi ia memang berjaga jarak dengan setiap pria di kehidupannya – kecuali chris, teman satu flat Naomi yang notabenenya seorang gay – selain chris, ada juga Julie teman satu flat Naomi lainnya.

Batu yang keras bisa berlubang jika kejatuhan tetes air terus menerus, begitu juga Hati Naomi. Dinding kuat di hati Naomi berhasil dilubangi oleh Danny. Lama kelamaan merekapun menjadi dekat, setidaknya sebagai teman.

Datanglah Miho – salah satu teman baik Naomi – yang dijodohkan oleh ibu Danny. Entah mengapa kedekatan Danny dan Miho membuat Naomi tidak nyaman, padahal ia hanya Danny hanya berteman saja.
Pada suatu pesta, muncul Kim Dong Min yang mengingatkan Naomi pada masa lalu kelamnya. Hingga akhirnya nanti akan terkuak masa lalu Naomi yang menyebabkan ia sangat tertutup pada semua pria disekelilingnya.

Menurut saya jika dibanding dengan tetralogi 4 seasons yang lainnya ceritanya kurang nendang, sudah bisa terbaca jalan ceritnya akan kemana. Tapi seperti biasa, Ilana berhasil membuat cerita dengan gaya bahasanya yang mengalir sangat mudah untuk diikuti. Membuat pembaca tidak akan jenuh membaca bukunya lama-lama. 

saya berikan nilai 3,94/5 untuk buku ini


Sosok Dibalik Nama Ilana Tan

Sosok Dibalik Nama Ilana Tan

Bagi pecinta novel romance remaja atau metropop pasti banyak yang mengenal nama ini, namun sangat sedikit yang mengenal sosoknya.

Ilana Tan adalah salah satu penulis favorit saya. Ilana Tan merupakan penulis yang sudah menulis 5 novel. Summer in Seoul, Autumn in Paris, Winter in Tokyo, Spring in London 4 novel ini biasa dikenal dengan tetralogi 4 seasons –  yang mana karakternya memiliki relasi dan yang terakhir yaitu Sunshine Become You. Kebetulan saya sudah pernah membacanya semua, walaupun semua itu saya pinjam dari teman (kecuali Spring In London). Sebelumnya terimakasih untuk teman-teman sekelas saya dulu, Almaas Nadhifta, Sarah Nanda Meirizki dan Reydita Annisa Arsy yang meminjamkan novel Ilana Tan yang secara tidak langsung mengenalkan saya pada karya Ilana Tan. 
Sampai saat ini karyanya yang menjadi favorit saya adalah Sunshine Become You, novel yang saya yakin bisa membuat hati pembacanya terenyuh.

kembali mengorek sosok Ilana Tan, sebenarnya tidak banyak yang bisa digali dari kehidupan pribadinya. Di deskripsi tentang penulis pada halaman terakhir ia hanya menuliskan

Pada Summer in Seoul
“Summer in Seoul adalah karya pertama Ilana Tan yang berbentuk novel, selain berbagai cerpen. Ia penggemar film, buku, dan bahasa asing. Kini Ilana Tan menetap di Jakarta dan bekerja di bidang yang disukainya”

Pada Autumn in Paris
“Autumn In Paris adalah novel kedua Ilana Tan. Novel pertamannya Summer In Seoul juga diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Selain menulis, Ilana juga menikmati film, buku, dan bahasa asing. kini Ilana menetap di Jakarta dan bekerja di bidang yang disukainya”

Selesai. Hanya itu.
Tidak ada foto, tidak ada lahir dimana, tanggal berapa, lulusan mana dan lainnya. Benar-benar misterius.
Sosoknya sangat misterius, membuat orang bertanya-tanya “Siapa sih Ilana Tan ?” “dia laki-laki atau perempuan ?” “apa pula pekerjaannya ?”
Saya coba untuk bertanya pada rumput yang bergoyang, namun tidak ada jawaban. Saya pun mengalihkan pertanyaan pada google, google tetap tak mampu menjawab.

izinkan saya untuk menerka-nerka bak detektif handal

Sepertinya Ilana Tan hanya merupakan nama samaran mengingat sosoknya yang tidak mau dipublikasi. dia seorang perempuan dan keturunan Chinese karena nama belakangnya keturunan marga “Tan”. Kalau melihat di akhir deskripsi di novelnya ia menuliskan bekerja di bidang yang disukainya, Pekerjaannya mungkin di bidang penulisan, bisa jadi editor atau semacamnya.
Lalu dia menyukai traveling atau mungkin memang pernah tinggal lama di luar negeri, sebab semua novelnya berlatar di luar negeri.
Terkaan yang terakhir bisa jadi ia menyembunyikan identitasnya karena dia adalah pembunuh bayaran dan sedang masuk radar pencarian CIA. hahaha…yang ini tidak serius.

Saya tekankan sekali lagi itu cuma terkaan saya semata ya. Sama sekali tidak teruji kebenarannya.

Jelas sekali disini bahwa Ilana Tan tidak mau sosoknya dikenal secara pribadi, ia lebih suka dikenal lewat karya-karyanya yang muncul permukaan. Sungguh penulis yang jarang ditemui di zaman sekarang, padahal banyak orang yang menulis agar bisa dikenal masyarakat.

Meski tidak aktif di jejaring social, meski tidak tercantum best seller di cover novel, novelnya adalah salah satu novel best seller. Spring in London yang saya beli sekitar 2 tahun lalu saja merupakan cetakan kesebelas: November 2011.

Untuk gaya kepenulisannya, saya sangat suka bagaimana Ilana Tan menyampaikan pada pembaca. Gaya bahasa yang selalu baku, namun tidak kaku. Setiap katanya mudah dicerna, sederhana, namun tidak minim kata. Mudah mengalir tanpa harus tersendat.

Dengan cerita yang konfliknya menurut saya sebenarnya sudah umum, tapi ia bisa membuat cerita menjadi berbeda dari yang biasa, tentunya dengan ide-idenya yang dikembangkan dan gaya penulisan yang mengalir tadi.

Untuk Perempuan Yang Mencintai Senja


illustration from here

27 Maret 2014
Untuk perempuan yang mencintai senja


Hai Zefanya, bagaimana kabarmu ? semoga kamu bahagia karena seharusnya memang begitu. Percaya atau tidak, kesedihanmu adalah mimpi buruk bagiku, jadi walaupun kita sudah tidak bersama lagi kamu harus tetap bahagia dengan hidupmu.
            Apakah kamu masih suka bercerita pada senja ? hobi kamu ini kadang memang aneh.
            Aku ingin sedikit bernostalgia di surat ini, Fa. Tidak apa-apa kan ?
Kamu ingat ketika pertama kali kita bertemu ? di sebuah pantai yang indah di Bali, di Kuta. Kamu sedang duduk sendirian menatap senja. Menatap serius kepadanya seakan akan kamu sedang bercerita kepada senja. Sesekali kamu menutup mata, menghirup udara kuta yang damai, lalu menghembuskannya bersama semua masalahmu. Setelah itu bibirmu langsung menggoreskan senyuman. Setidaknya itu yang kulihat, tidak tahu benar apa yang kau rasakan
Tanpa kamu sadari aku mengambil gambar dengan kamera DSLR ku. Dan aku mendapatkan candid shot yang sangat sempurna. Saat kita pacaran aku belum pernah menceritakan padamu, karena aku tau ini kurang sopan memfoto orang tanpa meminta izin hehehe
Setelah itu aku mendekatimu, memberanikan diri mengeluarkan kata untuk menyapamu

“sedang apa ?” aku bertanya

“tidakkah kau lihat ?” jawabmu datar

“menatap senja ?”

“benar. Lebih tepatnya mencurahkan hati pada senja”

“bagaimana bisa ?”

“susah dijelaskan, yang pasti senja tidak akan pernah berdusta”

            Senja tidak akan pernah berdusta. Itu perkataanmu yang tak pernah aku lupakan. Kadang aku menganggap mencurahkan hati pada senja adalah hal bodoh, tapi bodohnya lagi aku mulai percaya dan terkadang sekarang aku melakukan tindakan yang sama, mencurahkan hati pada senja. Seharusnya kamu tanggung jawab Fa atas hobi baruku ini.
            Aku masih tenggelam dalam pikiranku yang berusaha memahami perkataanmu. Bagai angin yang tiba-tiba menghempas gordeng jendela, aku teringat bahwa aku belum mengetahui namamu.

“oh iya kita belum kenalan” aku mulai bertanya disaat kita sedang sama-sama menatap senja          

“iya ya, namaku Zefanya”

            “aku Bintang”

            “seperti nama perempuan” kamu tersenyum simpul. Itulah kali pertama aku melihat senyumanmu yang ternyata dapat menenggelamkan dalam lautan kebahagian yang membuatku harus menahan napas sejenak.
Kamu melanjutkan perkataan “maaf ya, aku hanya bercanda”

            “tidak apa-apa, lagipula kamu bukan orang pertama yang bilang begitu”

Jujur, sejak pertemuan pertama kita saat itu aku langsung jatuh cinta padamu, Fa. Aku merasa ada sesuatu yang berbeda yang tersimpan dalam dirimu. Berbeda dengan kamu yang tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama, seperti yang pernah kamu bilang.
            Aku mulai mendekatimu dengan sekedar mengajak makan siang bersama atau menonton film di bioskop. Pertemuan kita pun semakin sering. Cinta di dalam diriku semakin liar dan tidak terkendali. Aku menyatakan cinta tepat di Kuta pada saat langit sedang senja. Karena menurutmu senja itu tak pernah berdusta. bukankah begitu, Fa ?
            Tahukah kamu, Fa ? Itulah saat-saat paling bahagia dalam hidupku, bisa menemukan orang yang palingku cinta. setelah aku menyatakan cinta, kamu menerimaku walaupun sebenarnya kamu bilang terlalu cepat. Lalu kita saling menjaga dan berbagi cerita, berbagi cinta. cinta yang tidak akan ada akhirnya, menurutku.
            Tangan kita saat itu sudah tidak mempunyai celah, bergenggam dengan erat. Aku ingat sekali hal-hal konyol yang sering kita lakukan. Ini juga yang membuatmu berbeda dengan perempuan-perempuan yang pernah aku kencani.
Ini yang paling aku ingat, Fa. Waktu itu, saat kita sedang berjalan jalan di sebuah mall, kamu menyuruhku menukar tas yang kita bawa. Kamu membawa tas selempang punyaku dan aku membawa tas jinjing punyamu. Ah…aku terlihat seperti seorang waria pulang kerja mungkin kala itu, Fa. Aku berusaha menahan malu sepanjang mall, kamu hanya tertawa terbahak-bahak. Tapi rasa malu itu seakan sirna ketika melihatmu tertawa lepas. Pada akhirnya akupun jadi ikut tertawa dan tidak mempedulikan apa yang dilihat orang-orang sekitar. Selanjutnya aku mengikuti saja permainanmu yang konyol-konyol. Yang penting bagiku adalah kamu senang Fa.
Tepat di bulan ke 3 kisah cinta kita berjalan, kamu mengajakku berjalan-jalan menyusuri pesisir Kuta. Lagi-lagi Kuta, dan lagi-lagi di kala senja, Kurang lebih pukul 6 Waktu Indonesia Bagian Tengah saat itu. Matahari sudah mulai masuk ke peraduannya. Selama berjalan menusuri pantai kaki kita disambut ombak-ombak kecil. Aku dan kamu terus berjalan tanpa berkata satu patah kata pun.
Kamu terus saja berjalan menunduk, tanpa aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Aku sudah merasa ada yang berbeda, semenjak satu minggu belakangan itu kamu jadi pendiam.
Tiba-tiba kamu terlihat seperti sedang mengeluarkan air mata, aku bingung. Tidak tahu apa yang harus kulakukan. Akhirnya aku mulai mencoba menghancurkan keheningan diantara kita

“Zefanya, kamu menangis ?”

            “ tidak kok” kamu menyeka matamu dengan tanganmu

            “sudahlah kamu katakan saja apa yang membuatmu menangis”

            Kamu terdiam

            “Fa ?”

            Tangismu makin menjadi, air mata mulai mengalir membasahi pipimu. Aku merangkulmu. Kamu menangis didalam rangkulanku. Sungguh, melihat kamu menangis sama rasanya seperti hatiku sedang diiris-iris pisau belati, Fa.
            Akhirnya kamu menghindar dari rangkulanku, membasuh air matamu, dan menguatkan diri untuk berbicara padaku. Aku sudah merasa ada yang tidak beres disini

            “Bintang ?” kamu akhirnya mulai bicara

            “ya, Fa ?”

            Kamu terdiam lagi. menghirup napas panjang dan menghempaskannya berkali-kali

            “Sepertinya kita harus mengakhiri hubungan ini, kamu tidak perlu lagi mencari atau menghubungiku”

            Sentak aku terkejut, tidak percaya dengan apa yang telah aku dengar. Irama ombak yang menenangkan sudah bukan lagi yang kuharapkan. Pikiran bodohku berharap bahwa tsunami langsung datang menghempas kita dan membawa kita ke lautan yang luas. Mengabadikan hubungan kita di alam lain.

            “mengapa Fa ? apakah aku melakukan kesalahan” aku bertanya, pertanyaan yang dibalut dengan emosi yang mendalam

            “tidak tidak. Ya cuma kita harus melakukannya, setidaknya untuk sementara”

            “sementara ? sampai berapa lama ?”

            “aku tidak tahu”

            “sebenarnya ada apa Fa ? katakan saja”

Kamu memejamkan mata. Aku melihat kamu seperti sedang mencoba mencari kata-kata yang tepat di udara

“selama ini aku menganggapmu seperti mantan tunanganku dulu. wajahmu sedikit banyak kemiripan, bahkan bukan hanya itu, caramu berbicara, intonasi bahkan sifatmu yang sering mengecap lidah sebelum bicara, itu semua yang membuat kamu mirip sekali dengannya. Aku mencoba membuatmu melakukan tindakan-tindakan konyol yang dulu pernah aku lakukan bersamanya”
Kamu memberi jeda sejenak lalu menarik napas panjang “Aku tidak tahu apakah aku mencintaimu atau aku masih belum bisa melupakan mantan tunanganku. perasaan ini sungguh membingungkan, Bi. jadi sebaiknya kita berpisah dulu”

            Setelah mengucap itu kamu menunduk, tidak lagi menatap mataku. kamu mendekatkan bibirmu yang sudah dibasahi air mata dan mencium pipiku. Kemudian kamu berbisik pelan 
“maafkan aku Bintang”
            kamu berlari menjauh, dan mengisyaratkan untuk tak mau aku mengejarmu
            Itulah terakhir kali aku melihatmu, Fa.
Sudah 2 tahun kita tidak bertemu tapi hebatnya aku masih mengingat semua hal itu ya. Aku tidak tau apakah kamu masih mengingatnya atau tidak
Surat ini aku tulis di pantai Lovina. Tepat 1 hari setelah kamu mengirimkan paket ke alamat apartemenku di Ubud. Pekerjaan membuat aku singgah disini untuk sementara
            Aku memang sedikit kaget saat membuka paket yang kamu kirimkan. paket yang berisi sepucuk surat dan sebuah undangan pernikahan. tapi aku menyadari ini yang terbaik buat kamu, buat kita.
            Akhirnya kamu sekarang sudah menemukan kebahagianmu di Bandung, seseorang yang bisa kamu cintai dan mencintaimu. Selamat ya atas pernikahanmu yang akan kamu langsungkan 2 minggu lagi. maaf aku tidak bisa datang, bukan karena aku marah, cemburu atau semacamnya, pekerjaanku di Ubud tidak bisa ditinggalkan. Kamu tahu sendiri bosku yang galak dan terkadang mengeluarkan api ketika berjalan. Dulu dia juga yang sering merusak kencan kita. Jadi sekali lagi aku minta maaf tidak bisa datang ke acara pernikahanmu. Disini aku tetap mencintaimu, sebagai sahabat.
Oh iya, di sepucuk surat itu kamu mengucap kata “maaf” mungkin lebih dari 20 kali ya ? hahaha. Ayolah, kamu tidak perlu merasa bersalah. Ini bukan salahmu, Tuhan yang telah merencanakan semuanya. Ini adalah takdir yang sudah digoreskan oleh Tuhan, aku harus melewatimu dulu dan kamu pun sama, untuk mendapat seseorang yang lebih baik di akhir garisnya.
Dulu aku menganggap kalau cinta tak harus memiliki adalah omong kosong belaka. Tapi kini ketika aku berada pada posisi itu, aku menyadari bahwa cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang bisa melihat cintanya bahagia. Bersama atau tanpa dia.
            Zefanya, berjanjilah padaku kamu harus terus bahagia bersama seseorang yang sudah menjadi pilihanmu. janji ?
Terimakasih telah mengisi hari-hariku selama ini


Seorang yang kini mencintai senja



Bintang

Sepasang Mata


pict from here

benda itu bersinar terang, sendirian, di kegelapan malam
laksana cahaya di ujung goa
bukan, bukan bulan purnama!

sinarnya semakin terang
membangunkan dari kegelapan
tak mampu ditatap terlalu lama
namun, bukan matahari!

kau tahu itu apa?
itu hanya sepasang mata!
sorotan mata dalam, yang mampu membuat setiap orang tenggelam di dalamnya
tatapan mata tajam, yang mampu mencabik-cabik hati penikmatnya
matamu...

Sister Birthday Wishes




Posingan ini gue persembahkan buat adek gue yang lagi ulang tahun
18 juli 2000 adek gue lahir, berarti sekarang dia sedang menginjak umur 14 tahun

Sedikit cerita tentang adek gue, dia orangnya beda banget sama gue. gue cowo, dia cewe. Beda banget kan?
Tapi bukan itu yang penting, tapi sifatnya yang beda. Sifat adek gue itu seakan berlawanan dari sifat gue, saling bertolak belakang. Misalnya, (menurut rekam jejak SD dan SMP) seenggaknya gue lebih pinter, adek gue kurang. Gue agak pendiem, adek gue bawel banget. Gue suka baca buku, adek gue kaga. Gue mandiri, adek gue manja, dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan lainnya
Mungkin persamaan kita Cuma, sama-sama suka JKT48 hahaha

Karena sifat dan pola pikir yang berbeda itu mungkin gue dan adek gue sering berantem

adek gue juga susah dibangunin kalo tidur, setiap bangun pagi pasti ngambek trus dimarahin nyokap. 6 hari sekolah, seenggaknya 3 harinya pasti ada cekcok sama nyokap. yang ngeselinnya lagi, orangnya santai banget . makan lama, mandi juga lama, bisa ampe setengah jam. pokoknya lelet dah kaya keong. trus kalo udah di depan tv pasti dialah penguasa remote,
apa emang pertumbuhan seorang perempuan begitu ya ? ah tau deh gangerti gue

tapi kadang-kadang adek gue asik sih, kebawelannya bisa memecah keheningan di dalam rumah. dan gara-gara dia juga, seisi rumah jadi suka nonton ganteng-ganteng srigala #auuuuuummm

akhir kata, selamat ulang tahun. bertambah usia sudah pasti, tapi berubah menjadi lebih baik itu pilihan hati. semoga sifat-sifat buruknya berkurang, dan sifat-sifat baiknya bertambah. tumbuhlah seperti mawar disebrang sungai. sangat elok rupanya, sempurna, namun tetap terjaga oleh duri. hanya seorang yang rela berkorban akan memetikmu melewati sungai.




Cinta Adalah Kebebasan



cinta itu bukan seperti perahu di dermaga
harus selalu diikat, kalau tidak bisa pergi ke tengah lautan
tapi cinta itu seperti menggenggam pasir pantai
semakin dierat kencang, yang tersisa di tangan semakin sedikit

cinta itu bukan seperti bunga akasia di halaman rumah
harus dijaga ketat, kalau tidak seseorang yang terpana akan mencurinya
tapi cinta itu seperti bunga mawar musim panas
semakin digenggam, maka akan menimbulkan luka di tangan

cinta tak akan melukai, tak pula mengekang
biarkanlah burung di dalam sangkar terbang ke alam bebas, walaupun sebenarnya kau tahu; yang terbang itu bisa kembali, namun lebih sering pergi

Seperti Mimpi

Seperti Mimpi

Bel sekolah sudah berbunyi 3 kali. itu menandakan sudah tepat jam 7 pagi. Siswa kelas 11 ips 1 sudah duduk di bangkunya masing-masing. Mereka bercakap-cakap dengan temannya selagi menunggu guru datang. pintu gerbang sudah akan ditutup oleh satpam yang bertugas. Saat pintu gerbang hampir tertutup sepenuhnya seorang murid perempuan datang dengan terengah-engah.

“pak, sayahh belumhh terrlambat kanhh ?” perempuan itu bicara dengan terengah-engah

“haduh kebiasaan deh kamu mah sher”

“maapph pakh he he” balas sheril, masih dengan nafas terengah-engah

“yaudah masuk atuh cepet, mau babe kunci nih”

Sheryl melanjutkan larinya menuju kelas. Kelasnya ada di lantai 3. Saat sudah dekat dengan pintu kelas, guru yang akan baru saja menginjakkan kaki kanannya ke dalam kelas. dia pun terlambat walaupun hanya terpaut beberapa langkah di belakang guru. Guru yang mengajar adalah guru bahasa Indonesia namanya bu Susi. Termasuk guru yang terkenal seram dan galak saat mengajar. saat di masuk semua murid yang tadinya sedang rebut-ribut langsung diam seketika. Mampus deh gue, ucap sheryl. Jantungnya kini sedang berdegup kencang

“pa..pa..pagi buu” sapa sheril dengan Gugup

“kamu lagi, kamu lagi. berikan satu alasan yang tepat agar ibu tidak menghukummu berdiri di depan kelas”

“saya telat karena saya bermimpi sedang bernyanyi di atas panggung konser yang besar bu”

“lalu apa masalahnya?”

“ketika saya menyanyikan lagu terakhir, para penonton malah teriak we want more! we want more! Alhasil saya nyanyi lagi, eh pas kebangun udah jam 7 kurang 15 menit bu” jawab sheryl dengan bercanda. Berharap guru tertawa dan membebaskannya dari hukuman

mendengar jawaban itu semua murid tertawa, termasuk bu Susi. Bu susi tidak tertawa lepas, hanya ada senyum kecil tergambar di bibirnya. Ini jarang sekali terjadi seorang guru galak bisa tersenyum seperti itu. sheryl berpikir dia telah memenangkan hatinya. Benar saja, dengan wajah yang masih tersenyum bu Susi menyuruh Sheryl segera duduk di bangkunya dan dia memulai pelajarannya


                                                            ***

Jam 10 siang bel berbunyi, menandakan jam istirahat. Eriska, teman sebangku Sheryl mengajaknya pergi ke kantin. Mereka membicarakan tentang pentas seni yang sebentar lagi diadakan di sekolahnya dalam rangka ulang tahun SMA 2
           
“Sher, lo nonton pensi kan ?” Eriska membuka pembicaraan, sambari berjalan menuju kantin

            “gatau nih, males kayanya”

            “yang bener aja sher, lo bakal melewatkan sesuatu yang istimewa”

            “apaan emangnya ?”

            “dia bakal tampil sher, dia!” Eriska berkata dengan antusias. Yang sepertinya nada antusias itu tidak tertangkap oleh Sheryl

            “dia siapa si Ris ?” Tanya Sheryl bingung

            “itu lho kakak kelas paling kece sejagad raya, kak Boy!”

Sheryl baru inget akan hal itu. Boy adalah seorang pemuda tampan yang banyak disukai oleh gadis-gadis di sekolahnya. Tentunya Sheryl merasakan yang sama. Mulai dari teman-teman seangkatan maupun adik kelas dibawahnya. Bagaimana tidak disukai ? wajah tampan dengan sosok sedikit orientalnya. Hidung elok dan proporsional belum lagi dipadukan dengan sikap pendiamnya membuat sosoknya semakin terlihat keren. Tidak heran dia biasa dijuluki gebetan sejuta umat.

Sheryl bukanlah wanita yang suka menyatakan isi hatinya. Dia agak gengsi jika ditanya tentang pemuda yang dia sukai. Termasuk dengan yang ini, Boy. dia tidak pernah mengatakan siapapun kalau dia suka pada Boy bahkan tidak pernah mengatakan ada teman baiknya Eriska. Lagi pula dia merasa tidak perlu menunjukkannya karena sudah banyak juga yang suka dan terang-terangan mengagumi Boy
Diapun mengendalikan perasaannya dan hanya membalas dengan datar “oh dia”

“udah gitu doang ekspresinya ?” balas Eriska

“ya terus gue harus gimana Ris ? gue harus bilang wow sambil jedotin pala ke tembok gitu ?"

“ga gitu juga. Emangnya lo ga ada perasaan apa-apa sher ke dia ? kan hampir semua cewe suka sama dia”

“engga, biasa aja ah”

Di kantin, mereka berdua memesan makanan dan minuman yang sama, nasi goreng dan es teh manis. Tidak butuh waktu lama, makanannya sudah berada di atas meja. Ketika ia sedang menikmati makanan sambil mengobrol, seperti anak perempuan biasa lakukan. ternyata mereka tidak sadar bahwa ada seorang lelaki yang lebih dulu duduk di sebelahnya. Lelaki itu adalah lelaki gebetan sejuta umat, Boy

Setelah menyadarinya, Eriska pun langsung menyapanya. Sheryl inget menyapanya juga, tapi ngengsi lebih memenangi hati dia. Boy membalas dengan tenang dan tersenyum kecil. Senyum yang bisa menaklukan wanita-wanita di dekatnya.

Pelajaran terakhir adalah pelajaran sejarah. Pelajaran yang menurut Sheryl tidak jauh berbeda dengan dongeng anak sebelum tidur. Ketika guru menerangkan tentang sejarah tangan Sheryl sudah disilangkan di atas meja, badanya ditegakkan, dan berusaha memperhatikan guru. Keadaan itu tidak bertahan lama. Beberapa menit kemudian badannya yang tadi tegap dan mata memperhatikan guru, sedikit demi sedikit merunduk bagaikan padi yang mulai berisi. Sheryl tertidur.

***
           
            “Sher, lo pulang naik apa?”
            
            “naik angkot, kenapa ?” Sheryl sedang berjalan pulang ketika Boy memanggilnya di parkiran. Untuk berjalan keluar atau masuk sekolah memang harus melewati tempat parkir dahulu. Yang tidak biasa adalah….Boy menyapanya!
            
            “bareng gue aja mau ngga ?” kata Boy
            
            “emangnya gapapa ?”

“ya gapapa, emangnya kenapa ?”

Kejadian kedua yang tidak biasa, sekarang Boy mengajak Sheryl pulang bareng. Tidak ada sebelumnya di pikiran Sheryl sama sekali.

Di perjalanan mereka saling mengobrol. Entah mengapa Sheryl sangat nyaman sekali bercerita dengan Boy. Padahal baru kali ini dia saling berinteraksi berdua saja seperti ini dengan Boy. Sheryl pun tidak sungkan menceritakan kehidupan pribadinya yang biasanya dia hanya membagi bersama teman-teman wanitanya. Boy yang terlihat dari luar pendiam ternyata jika sudah mengenalnya orangnya sangat asik sekali, batin Sheryl.

Boy mengajak Sheryl untuk jalan-jalan di taman sebelum pulang ke rumah, Sheryl pun mengiyakan tawaran Boy. Sekali lagi kejadian yang tak terduga, Sheryl diajak ke taman bersama Boy. dia bertanya-tanya dalam hati, mengapa hari ini aku beruntung sekali ya, padahal semalam dan sekarang ngga ada kejadian yang aneh. Semalam aku hanya tidur hingga larut untuk main gitar dan pagi harinya hampir telat masuk sekolah.

Kemudian, motor CBR merah itu berhenti di sebuah taman kota. taman yang sudah jarang dapat di temui di kota Jakarta ini. pohon-pohon rindang membentang indah di setiap sudut taman. Di tengah-tengah taman pun terdapat air mancur yang semakin memperindah taman

“kenapa lo ngajak gue kesini, boy ?” Tanya Sheryl sembari mereka berjalan menyusuri jalanan taman

            “gue pengen nunjukkin aja ke elo, kalo ini tempat favorit gue di kota ini. kalo lagi bosen biasanya gue kesini. Sekedar dengerin musik sambil memandangi pemandangan sekitar. Dan gue biasanya suka duduk di bawah pohon kelapa yang disana itu” boy menunjukkan arah pohon kelapa yang berdiri tegak paling tinggi

Sheryl sebenarnya bingung mengapa ada 1 pohon kelapa yang menjulang tinggi sendirian. Keberadaannya seperti seekor kawanan rusa yang kehilangan rombongannya. Aneh sekali.

taman itu begitu sepi. Tidak ada satu orang pun berlalu-lalang. Seperti sudah di takdirkan saat itu taman hanya untuk Sheryl dan Boy saja.

mereka duduk di bawah pohon kelapa itu, bersandar pada batangnya. Keduanya memandangi langit untuk beberapa saat. Di langit, awan bergerak dengan perlahan dari timur ke barat. Tiba-tiba Sheryl menyadari, tangan boy menggenggam tangannya. tangan yang halus dan penuh kehangatan

genggaman tangan Boy semakin erat. Keduanya membisu, tanpa bertukar kata saling memegang tangan di bawah pohon kelapa yang menjulang itu. 

“sher gue boleh ngomong sesuatu ga ke elo ?” ucap boy memecah keheningan diantara mereka berdua

            “ngomong apa ?”

            “sebenarnya gue itu dari dulu sering merhatiin lo…” Boy menatap mata Sheryl lebih dalam. Dan sekarang ia memegang kedua tangan Sheryl. Kini mereka saling berhadapan. Itu membuat Sheryl menjadi gugup. Jantungnya kini berdegup tidak karuan. Dia mulai tau kemana arah pembicaraan Boy.

            “setiap deket lo jantung gue pasti berdetak kencang”

            “sher, lo mau ga….? Boy terlihat gugup, bibirnya meriak, mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk dikeluarkan.

sheryl yang sudah mengetahui arah pembicaraannya kemana, langsung membatin, Ayo boy katakan saja, katakan!

            “Lo mau ga jadi…”

Sebelum Boy mengatakan maksudnya, tiba-tiba sebuah kelapa jatuh dari pohonnya. Sheryl sempat menengok sebentar, namun jarak yang sudah dekat dan kecepatan kelapa itu tidak memungkinkan Sheryl untuk menghindar. Kelapa itu pun mengenai kepala Sheryl.

Taman, pohon kelapa, langit yang cerah dan bahkan Boy seketika hilang dari pandangan. Sejenak pandangannya hanya putih di setiap sudut. Pemandangannya Sheryl semua berubah, kini hanya terlihat papan tulis, meja belajar, dan teman-teman yang memandang ke arahnya.
           
“Cieee si putri tidur udah bangun” ucap salah seorang teman Sheryl

Sheryl memegangi kepalanya yang masih terasa sakit. Dia menemukan penghapus papan tulis yang ada di mejanya. Hantaman kelapa tadi ternyata adalah sebuah penghapus papan tulis yang dilemparkan oleh guru sejarah.

“sudah puas tidurnya, Sheryl ?” ucap sang guru

Ah sial, ternyata itu semua hanya mimpi. tapi bukankah semua yang kita impikan itu berasal dari mimpi. Sheryl tersenyum.

Nasib oh Nasib

Nasib oh Nasib

Tanggal 16 januari harus dimasukkan dalam tanggal kehilangan gue. kali ini kehilangannya ga tanggung-tanggung, kehilangan motor !

Sebelumnya gue juga udah pernah kehilangan hape yang gue tulis di Mencari Arti Dibalik Sebuah Kehilangan. Belom lama dari kehilangan motor gue juga udah kehilangan modem. Makanya gue baru sempet posting di blog lagi sekarang

kehilangan dan harapan itu memang sangat akrab sekali sama kehidupan setiap manusia. kehilangan mengajarkan kita bagaimana berharganya apapun yang kita miliki saat ia ada. walaupun dalam kata memiliki itu artinya kita harus siap juga untuk kehilangan

Setelah berbagai kehilangan yang gue alami, gue jadi mulai bertanya
“Berapa banyak kehilangan yang harus dialami setiap manusia, hingga akhirnya menemukan seseorang yang tepat”
Idih anjas….gajelas.

Langsung aja ke TKP, ternyata kerjaan maling itu ketangkep kamera CCTV tetangga gue. dia tetangga baru yang rumahnya ada CCTV-nya. Gue pun nonton hasil CCTV

Jadi pelakunya 2 orang naek motor, sebut saja mereka si tong dan si fang. Mereka sempet jalan-jalan dulu ke dalam komplek gue trus memberhentikan motornya di depan rumah gue. si fang, yang di bonceng sama si tong, langsung turun, nengok-nengok dulu ke dalam rumah gue, setelah diliat situasi memungkinkan langsung mengambil motornya dengan cepat. Ga ada 1 menitan si fang berasil nyalain motornya entah dengan cara apa. Setela berhasil si fang langsung kabur, sedangkan si tong sempet diem dulu nunggu si fang pergi agak jauhan. Ga lama kemudian barulah si tong menyusul kabur. raiblah motor gue itu

kampret emang maling tuh. kalo mau maling yang sopan kek, izin dulu. kalo izin dulu kan bisa gue sekalian kasih sama STNK nya...

motor itu udah dikunci stang, tapi maling motor sekarang udah makin jago dan makin ceketan dalam mencuri kendaraan bermotor. jadi saran gue ya hati-hati lah dalam memarkirkan kendaraan bermotor anda. ga ada tempat yang bener-bener aman di dunia ini

oh iya motor gue yang ilang itu motor honda beat dengan nomor polisi B 6439 ENM. siapa tau aja gitu ada pembaca yang ketemu di jalan. dan kalo ngeliat motor tersebut jangan langsung main hakim sendiri ya, tapi main hakim rame-rame, langsung gebukin aja!

mungkin segini dulu tulisan untuk mengawali puasa sebulang ngeblog bulan lalu

buat lo pada, waspadalah waspadalah ! kejahatan bukan terjadi karena ada niat dari pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan atau mungkin dana umum. jadi waspadalah waspadalah !